Cirebon
memang tidak seramai Bandung atau
Bogor sebagai destinasi liburan, tapi Anda dapat dengan mudah menemukan beragam tempat wisata yang seru.
Wisata alam,
hiburan, kuliner, hingga tempat - tempat yang punya lokasi foto Instagramable semuanya ada di sini. Kalau Anda pencinta fotografi yang ingin mengabadikan momen liburan di Cirebon,
kunjungi lima tempat yang punya nuansa asyik untuk direkam melalui bidikan kamera berikut ini.
1.
Restoran Klapa Manis
Klapa Manis
Restaurant merupakan restoran yang terletak di jalan raya Gronggong - Cirebon. Hadir
dengan konsep tradisional yang dikemas secara berbeda, menawarkan perpaduan
panorama alam dan keindahan Kota Cirebon yang cocok digunakan sebagai tempat
makan bersama keluarga, teman, maupun pasangan anda.
Klapa Manis merupakan tempat pertama yang
harus Anda tuju saat mencari resto yang punya atmosfer alam dan konsep desain menarik. Klapa Manis mengusung perpaduan desain tradisional Sunda dan kontemporer
yang membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.
Dibagian interiornya saja Anda akan dibuat nyaman dengan kehadiran ornament tradisional seperti lampu gantung, meja dan kursi kayu, serta pondasi dan struktur
interior yang didominasi warna – warna alam.
Tak hanya itu, Klapa Manis juga merupakan salah satu restoran di
Cirebon yang menyajikan pemandangan alam terbaik. Cobalah dating kesini pada malam hari dan pilih meja di lantai dua. Dijamin Anda akan dibuat takjub dengan pemandangan alam sekitar sekaligus kerlipan lampu restoran yang
mampu menciptakan nuansa syahdu.
2.
Hotel Alamanis
Memberikan pengalaman kembali ke asrinya alam
pedesaan, Desa Alamanis hadir untuk membangkitkan nostalgia tentang kampung
halaman yang menorehkan cerita baru dalam petualangan. Desa Alamanis adalah
sebuah resort bernuansa tradisional yang terletak di Jalan Raya Cirebon
Kuningan, Gronggong, Kabupaten Cirebon.
Public Relations Desa Alamanis, Sherly Putri mengatakan,
sesuai filosofinya, Desa Alamanis hadir di Cirebon, tempat meleburnya budaya
dalam sejarah ratusan tahun, yang mewariskan budaya, kesenian, dan juga
kulinernya. “Kami ingin membangkitkan orang untuk ingat masa lalu karena di
sini suasananya benar-benar kampung, konsepnya total seperti di desa,” katanya
kepada Radar, Senin (19/9).
Saat Radar berkunjung ke Desa Alamanis,
kita harus menyiapkan tenaga karena lokasinya berundak-undak. Luasnya pun cukup
besar, 2 hektare. Tetapi, jangan khawatir, karena kita akan
disuguhkan dengan konsep yang menyatu dengan alam. Penuh pepohonan yang
rindang, alunan musik gamelan yang khas, dan barang-barang properti yang penuh
dengan etnik.
Nama-nama ruangan di Desa Alamanis juga menggunakan kata
yang membuat kita berada seperti di sebuah desa, bukan di resort. Misalnya
lobi, diganti menjadi ‘Kantor Kepala Desa’. Lalu restorannya, bernama Rumah
Makan Lawang Rasa yang menyajikan view pepohonan dan Cirebon dari ketinggian. Restoran
ini memiliki dua lantai yang interiornya full dengan kayu.
“Kalau restoran terbuka untuk umum, tidak hanya untuk tamu
yang menginap. Siapapun boleh ke sini, makan di sini dan menikmati suasananya,”
paparnya.
Adapula Klapa Luhur yang merupakan Cafe and Lounge-nya Desa
Alamanis. Para tamu juga bisa menikmati fasilitas kolam renang yang diberi
sebutan Telaga Manis dan kolam renang ini hanya dikhususkan bagi tamu yang
menginap di Desa Alamanis. Ada juga Warung Mang Ikin yang lokasinya tepat di
bawah Kantor Kepala Desa dan Warkop Bi Tirah yang lokasinya berhadapan dengan
Telaga Manis. “Di Warung itu ada aneka jajanan tradisional yang kami jual untuk
para tamu seperti layaknya di desa,” tuturnya.
Ada lagi Panti Urut Nok Sumi yang merupakan Spa dari Desa
Alamanis dan Pusat Kebugaran Raga Sakti yang merupakan fasilitas Gym di tempat
ini. Serta Balai Desa yang merupakan Multi Function untuk bisa digunakan tamu
menyelenggarakan berbagai acara. “Tetapi, semuanya masih dalam tahap
pembangunan, targetnya dalam waktu dekat akan selesai,” ujarnya.
Uniknya lagi, di Desa Alamanis ini terbagi menjadi 6 RT
yang merupakan pembagian dari seluruh kamar. Secara keseluruhan, Desa Alamanis
memiliki 43 kamar berbeda dengan aksen etnik tradisional khas desa Indonesia.
Sehingga memberikan pengalaman unik di setiap kamarnya. “Setiap RT memiliki 5
sampai 6 kamar dengan tipe yang berbeda-beda, jadi satu RT bisa ada berbagai
tipe,” ujarnya.
Adapun tipe kamarnya terbagi menjadi empat pilihan. Mulai
dari Standar (Pringgodani), Deluxe (Prabayasa), Superior Deluxe (Panembahan),
dan Suite (Panembahan Agung). “Untuk yang Suite masih dalam proses
pembangunan,” imbuhnya.
Masing-masing kamar memiliki view yang
berbeda-beda. Tergantung pilihan tipe yang letak kamarnya. Ada yang viewnya ke
kolam renang, ke RT lain, dan adapula yang tanpa view karena tidak memiliki
jendela. “Tapi yang pasti di setiap kamar tamu konsepnya hanya ada satu tempat
tidur besar atau Super King Bed beserta kelambunya dan untuk tipe selain
Standar sudah dilengkapi Kulah, bak mandi tradisional layaknya bathup,”
ujarnya.
Selain itu, ukuran kamarnya pun luas dengan banyak ruang
untuk bersantai. Seperti beranda dengan pemandangan asri khas pedesaan. Di
setiap RT pun terdapat aula tersendiri untuk tempat ngariung.
Keunikan lainnya di Desa Alamanis adalah sarapannya yang
diantar ke kamar. Tidak dengan konsep buffet yang disajikan di restoran. Yang
dimaksud sarapannya diantar ke kamar adalah, ada petugas yang seolah menjadi
pedagang keliling membawakan aneka lauk untuk sarapan. Mulai dari nasi kuning,
bubur kacang, dan sebagainya. Selain pagi hari, konsep pedagang keliling ini
juga ada ketika malam hari. “Jadi kaya pedagang pikul gitu lalu tamu bisa
panggil mereka untuk pesan mau makannya apa, pokoknya desa banget deh. Konsep
ini yang hanya bisa ditemui di Desa Alamanis,” tuturnya.
Meski baru soft opening mulai 8
September lalu, Desa Alamanis telah banyak mendapat respons positif. Harganya
pun sebanding dengan pengalaman menginap yang menyenangkan. Apalagi ditunjang
dengan jaraknya yang tidak jauh, hanya 5 menit dari pintu Tol Ciperna dan 10
menit dari pusat kota. “Untuk harga, tipe kamar Standar Rp1,2 juta, Deluxe
Rp1,4 juta, Superior Deluxe Rp1,8 juta, dan Suite Rp3,2 juta per malam,”
jelasnya.
3.
Hotel The Radiant
The Radiant
sebenarnya merupakan hotel di kawasan wisata alam Bukit Gronggong yang terletak di perbatasan
Cirebon dengan Kabupaten Kuningan. Yang membuat The Radiant banyak disambangi pencinta fotografi tidak lain
adalah konsep desainnya yang mewah dan mengusung tema arsitektur khas Italia. Dari luarnya saja Anda sudah dapat merasakan atmosfer yang
berbeda.
Balkon hotel dan jalanan setapak di
area depan tampak manis dengan dominasi warna putih. Naik sedikit kelantai atas hotel, Anda akan merasakan nuansa Eropa yang kental berkat plafon berdesain mewahnya.
keren
ReplyDelete